![]() |
Warga Desa Batu Ampar dan Meranti Jaya Kecamatan Merigi, mengancam akan melakukan aksi demo ke DPRD Kepahiang. Foto: Toni Radar Pat Petulai. |
"Warga akan demo ke DPRD, menuntut kejelasan pembangunan jalan tersebut. Soalnya, tak hanya sulit dilalui, warga (petani) juga sering terpeleset saat melintas di jalan itu," ungkap tokoh masyarakat setempat, Lukman, kepada Saparudin.
Rencana demo itu, katanya, akan dilakukan warga jika dalam rentang waktu 24 hari kedepan belum juga ada kejelasan. "Kekecewaan warga terhadap proyek tersebut karena jalan yang sebelumnya berupa aspal curah dikeruk, sehingga dasar jalan habis, sedangkan jalan yang akan dibangun dengan sistem hotmix, tak kunjung usai. Mulanya warga senang, tapi setelah melihat kondisi jalan yang rusak, warga jadi kecewa,” tegas Lukman.
Sementara Kepala Desa Meranti Jaya, Jalaludi, mengaku terus didesak oleh warganya yang menanyakan kejelasan proyek tersebut. Jika hingga batas pengerjaan (30 September, red) belum ada kejelasan, maka tak mustahil warga desanya juga akan demo ke DPRD Kepahiang. "Saya umumkan, jika jalan tersebut tak selesai pada akhir kontraknya, saya tak bisa lagi menahan warga untuk berdemo ke DPRD” kata Jalal.
Menyikapi dilema yang dihadapi warga Batu Ampar dan Meranti Jaya itu, Waka II DPRD Kepahiang Saparudin mengatakan telah berusaha menegur pihak PT Pangestu Jaya Sakti selaku kontraktor pelaksana, untuk segera menyelesaikan proyek jalan itu.
Terkait demo yang akan direncanakan warga, Saparudin menilai itu wajar. "Saya rasa itu wajar saja. Tapi yang jelas, upaya sudah kami lakukan, salah satunya dengan menegur pihak kontraktor, tapi sejauh ini memang belum ada tanda-tanda akan ditindaklanjuti," singkatnya. (ton)